Our site is moved here
Nurhidayat

Monday 13 May 2019

Linux Tidak Seburuk yang Dibayangkan

Linux? Mendengar kata-kata ini terasa berbeda dibenak orang awam, karena dulu Linux itu sangatlah tidak user friendly alias tidak bersahabat dengan pengguna. Belum lagi sering terjadi masalah-masalah pada sistem operasi linux, seperti driver tidak tersedia, software atau aplikasi tidak lengkap, bug dan sebagainya menjadikan linux ini sangat tidak diminati oleh pengguna rumahan. Tetapi sekarang sudah mengalami peningkatan dan anda tidak perlu khawatir tentang hal tersebut, jikalaupun anda mendapat masalah pada sistem operasi tersebut maka tanyakan saja kepada komunitas.

Sistem operasi linux masih sangat melekat dengan kata susah, padahal sebenarnya lebih mudah dari yang dibayangkan. Untuk menginstall aplikasi pada Windows kita harus mendownload terlebih dahulu lalu install wizard yang membutuhkan beberapa kali klik next, sedangkan pada Linux anda tinggal buka Store lalu pilih aplikasi dan klik install maka akan muncul input password setelah memasukan password maka selesai bukankah hampir sama dan bahkang mungkin lebih mudah linux.  Untuk instalasi aplikasi pada linux sendiri sangat banyak cara mulai dari store, software installer, dan menggunakan terminal atau konsol. Nah saat menggunakan terminal atau konsol akan ada lagi tools-nya yaitu dpkg, apt, snap (yang admin ketahui). Bisa dibilang ribet untuk menggunakan terminal bagi orang awam, tapi hanya butuh beberapa bulan untuk penyesuaian dan selebihnya anda akan terbiasa.


Linux Kubuntu Store
Temnal Di Linux



Belakangan ini linux telah memiliki kemajuan yang signifikan, saya sendiri tidak jelas dengan hal ini karena saya masih baru dalam linux. Linux sangat bisa dikostumisasi tampilanya atau bahkan semuanya, hal inilah yang sangat saya sukai dari linux. Anda bisa membuat tampilanya seperti Windows maupun MacOS atau anda bisa kostumisasi sesuai selera anda. Namun tentu saja pada linux anda tidak bisa menginstall Microsoft office, Corel Draw, Photoshop, Ilustrator, Premiere Pro kecuali anda menggunakan wine. Tapi tengang saja, di linux terdapat banyak alternatif yang bisa digunakan dan tentunya gratis, WPS Office dan LibreOffice adalah alternatif dari Microsoft Office untuk graphic anda bisa menggunakan GIMP dan Inkscape sedangkan untuk editor video dan audio anda bisa menggunakan kdenlive dan audacity.

Setelah beberapa waktu saya menghapus Windows 10 yang terinstall dan menggantinya dengan Linux disto Kubuntu, awalnya saya menggunakan Ubuntu namun karena Ubuntu menggunakan desktop Gnome sedangkan Gnome memakan banyak ram dan membuat perangkat saya jadi berat setelah pertimbangan yang sangat panjang saya menggunakan Kubuntu yang menggunakan desktop Kde. Gnome dan Kde sendiri adalah Desktop Environment yang paling populer, jika saya bandingkan maka Gnome lebih fleksibel dan lebih kokoh namun sangat memakan banyak ram sedangkan Kde lebih ringan dan tampilanya yang lebih banyak bisa dikostumisasi meskipun tak sekokoh Gnome (pengalaman pribadi). Gnome memang terbaik namun sangat tidak bagus jika perangkat tidak memadai, alhasil saya memilih Kde sebagai desktop saya. Terdapat pula alternatif yang lebih ringan seperti Mate, Xfce, Cinnamon, Lxde dan lainya.
Jadi bagaimana? Apakah anda tertarik mencoba linux? Atau anda pengguna linux?

Mohon maaf bila hal yang saya sampaikan keliru, karena saya juga masih belajar tentang linux.

2 comments:

  1. Nah... saya pernah belajar menggunakan Linux tahun 2009. Saat itu belajar di sekolah. Tapi, belum sepenuhnya mengerti. Cuma kalau kita mau mempelajarinya, Linux juga mudah. Intinya kita perlu terbiasa dulu saja.

    Tapi, saya sampai sekarang belum tahu bagaimana menemukan software dukungan seperti software editing atau semacamnya. Apakah Linux menyediakan sendiri? Lalu, Mate, Xfce, Cinnamon, Lxde dan lainya ini apa ya Kak? Apakah itu software?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk menemukan software dukungan seperti editing dan semacamnya cukup buka di store yang tersedia pada distro linux yang digunakan, tak jauh beda dengan smartphone atau bisa mencarinya pada browser.

      Untuk memahami software dde seperti mate, xfce dll bisa dimisalkan pada smartphone Xiaomi dan Samsung, maka akan terlihat perbedaan antarmukanya. Jadi secara singkat software ini hanya tampilan.

      Delete